Berita
23 Okt 2025
Penulis : Folber Siallagan
Cuaca ekstrem dan Gelombang Laut Tinggi Ancam Pesisir Barat Sumatera
Cuaca ekstrem yang diikuti gelombang tinggi akan terjadi di perairan barat Sumatera Utara, Nias dan sebagian besar pesisir barat Pulau Sumatera. Pemerintah meminta warga dan nelayan yang beraktivitas di daerah tersebut untuk selalu berhati-hati dan waspada akan perubahan cuaca yang ekstrem dan mendadak.
Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Medan memprakirakan gelombang setinggi 4 meter yang berpotensi terjadi di Samudera Hindia, barat Sumatera Utara (Sumut) akan terjadi pada 25 hingga 26 Oktober 2025.
"Kondisi tersebut harus diwaspadai, karena dapat mengganggu pelayaran," kata prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Medan Rizki Fadhillah Pratama Putra di Medan, Kamis.
Selain itu, gelombang yang dapat mencapai 2,5 meter juga berpotensi terjadi di Perairan Timur Sumatera Utara, Perairan Timur Kepulauan Nias, Perairan Kepulauan Batu, Perairan Barat Sumatera Utara, Perairan Barat Kepulauan Nias dan Perairan Barat Kepulauan Batu.
Ia menyebutkan Siklon Tropis Fengshen di 17.2°LU 110.5°BT (Laut China Selatan sebelah selatan Pulau Hainan) dan Bibit Siklon Tropis 95S di 6.7°LS 93.6°BT (Samudera Hindia Barat Sumatera) memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut hingga Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 4 - 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur hingga Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 6 - 30 knfer.
Kepada pemangku kepentingan diingatkan agar waspada dengan potensi gelombang tinggi tersebut. Jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang laut mencapai 1,25 meter, berisiko terhadap pelayaran yang menggunakan perahu nelayan.
Kecepatan angin mencapai 16 knot dan gelombang tinggi mencapai 1,5 meter memiliki risiko terhadap keselamatan pelayaran kapal tongkang, sedangkan kecepatan angin mencapai 21 knot dan gelombang tinggi mencapai 2,5 meter, berisiko terhadap keselamatan pelayaran kapal feri. (*)
Berita Lainnya