Berita
23 Mar 2024
Penulis : Folber Siallagan
RI Gandeng China Eksplorasi Laut Dalam Indonesia
Indonesia adalah negara maritim dengan 75 persen wilayah Indonesia terdiri dari laut. Dari jumlah luas laut yang mayoritas itu, baru 19 persen dari wilayah laut yang telah dipetakan, dan hanya sebagian kecil yang telah dieksplorasi. Sisanya masih misterius dan belum terjamah manusia. Itu sebabnya Indonesia menggandeng China untuk melakukan eksplorasi potensi laut dalam Indonesia yang masih belum tersentuh.
Menurut Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, kerjasama eksplorasi laut dalam dengan China di Palung Jawa dilakukan ntuk mengungkap potensi tersembunyi dari dasar laut Indonesia.
“Mungkin nantinya kita bisa menemukan jenis material baru untuk pengobatan, atau bahkan biota baru,” kata Luhut saat membuka China-Indonesia Joint Dive Expedition to Java Trench di Jakarta, 22 Maret 2024.
Luhut mengatakan, sebelumnya Indonesia tidak memiliki fasilitas untuk melakukan misi eksplorasi laut dalam tersebut.
Ia menjelaskan bahwa 75 persen wilayah Indonesia terdiri dari laut, namun hanya 19 persen dari wilayah tersebut yang telah dipetakan.
“Sebanyak 62 persen penduduk Indonesia tinggal di wilayah pesisir dan sebagian besar termasuk dalam kategori miskin. Oleh karena itu, kami berupaya keras untuk mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah di wilayah tersebut, salah satunya melalui pengembangan rumput laut,” kata Luhut.
Menurut Luhut, Indonesia memiliki kekayaan potensi laut dalam. Ia mencontohkan Laut Banda, memiliki kedalaman hingga 7.440 meter atau hampir setinggi gunung tertinggi di dunia yakni Gunung Everest. Sementara itu, Palung Jawa memiliki kedalaman hingga 7.140 meter.
“Kita harus mampu membangun kolaborasi yang solid. Kolaborasi ini bermanfaat bagi kedua negara, dan tanpa melakukannya kita akan semakin tertinggal,” ujar dia.
Dijelaskan Luhut, misi riset ini adalah memanfaatkan Kapal Riset Tan-Suo-Yi-Hao dengan membawa wahana kapal selam berawak (HOV) Fendhouze, yang dapat menyelam hingga kedalaman 11.000 meter. Kapal Riset Tan-Suo-Yi-Hao adalah kapal induk dari kapal selam berawak sepanjang 4.500 meter yang sudah berhasil melakukan penyelidikan ilmiah laut dalam di Palung Mariana.
Di Indonesia, kapal riset sepanjang 94,45 meter dan lebar 17,9 meter, dengan mesin utama 12.000 tenaga kuda dan jangkauan 10.000 mil laut ini akan melakukan kegiatan riset di Samudera Hindia barat Sumatera, Selatan Jawa, Bali, dan Lombok.
Lebih lanjut, kata Menko Maritim dan Investasi, kolaborasi eksplorasi Indonesia dan China berfokus pada sektor pendidikan dan akademik dengan kerja sama Institut Pertanian Bogor dan Universitas Indonesia untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
Ia mengatakan bahwa kolaborasi yang dilakukan akan memperkuat penelitian, teknik, dan kemampuan kapal laut dalam Indonesia. (*)
Berita Lainnya