Berita
1 Des 2022
Penulis : Folber Siallagan
Wisata Dunia, Dermaga Labuan Bajo Disulap Jadi Waterfront City
Labuan Bajo sedang dipersiapkan secara serius oleh pemerintah sebagai tujuan wisata eksklusif. Salah satunya yang sedang digenjot pemerintah adalah pembangunan dermaga khusus kapal pesiar dan kapal wisata di Dermaga Marina Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi telah menetapkan lima destinasi wisata super prioritas. Yaitu destinasi wisata yang akan digenjot pembangunannya untuk menjadi andalan pendapatan pemerintah di bidang pariwisata. Salah satu destinasi wisata super prioritas tersebut adalah Labuan Bajo.
Untuk Labuan Bajo, pemerintah berencana melakukan pengembangan secara besar-besaran dalam dua tahun ke depan, di mana salah satunya di Marina Labuan Bajo.
Marina Labuan Bajo untuk visinya diharapkan bisa seperti Kota Monaco atau Darling Harbour, dengan membangun promenade sepanjang 2 km mulai dari dermaga sampai dengan Hotel Meruorah milik BUMN dan ada pengembangan berapa hotel serta juga ritel dan food and beverage (F&B).
Pemerintah menunjukkan Holding BUMN Pariwisata InJourney untuk mrngeksekuski seluruh rencana tersebut. Saat ini yang sedang dilakukan InJourney adalah pengembangan dermaga internasional untuk kapal pesiar dan kapal wisata di Marina Labuan Bajo,
"Kita memang ada rencana pengembangan untuk kapal pesiar maupun kapal wisata terkait dengan dermaga wisata yang berkelas dunia di situ sehingga menjadi waterfront city," ujar Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono.
Sebagai negara maritim, kata Maya, memang sudah seharusnya Indonesia memiliki dermaga yang bersifat internasional untuk kapal pesiar dan kapal wisata.
"Rencana pengembangannya adalah marina ini kita buat menjadi world class waterfront city di mana terdapat hotel, ritel dan sebagainya, jadi ada pengembangan. Dengan demikian kapal pesiar, wisata, kapal yacht pribadi bisa bersandar dan meluangkan waktu untuk berwisata di Labuan Bajo," kata Maya.
Selanjutnya untuk pengelolaan waterfront city di Labuan Bajo akan berasa di bawah Sarinah sebagai kurator ritel, F&B, maupun UMKM. Kemudian untuk Pulau Komodo, InJourney juga berencana mengembangkan satu area di Pulau Rinca dengan membuat akses berbeda untuk menuju ke Pulau Rinca.
"Jadi nantinya ekosistemnya akan terbentuk, ada Pink Beach, Pulau Padar, Pulau Rinca, lalu Tana Mori yang akan menjadi lokasi ASEAN Summit pada tahun depan," ujar Maya.
Sedangkan untuk Puncak Waringin juga akan dikelola InJourney, melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dimana ini akan menjadi satu kesatuan dengan Marina Labuan Bajo, mengingat Puncak Waringin menyajikan panorama yang memang bagus menuju laut. InJourney juga akan tetap mempertahankan wisata menyelam atau diving sebagai daya tarik Labuan Bajo.
"Labuan Bajo merupakan salah satu yang terbaik di dunia, jadi memang indah sekali dan kita ingin keindahan ini bisa kita ekspos ke wisatawan domestik maupun internasional. Jadi memang ada atraksi di bawah laut, tapi juga ada atraksi di darat," kata Maya. (*)
Berita Lainnya