Berita
10 Sep 2023
Penulis : Folber Siallagan
Tol Bawah Laut IKN Nusantara untuk Lindungi Bekantan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang menyusun desain untuk membangun tol terowongan bawah laut di IKN Nusantara. Model tol bawah laut dipilih untuk melindungi lingkungan, khususnya habitat bekantan, yang ada di kawasan tersebut.
Namun karena pembangunan tol bawah laut merupakan hal yang baru di Indonesia, pemerintah akan menggandeng konsultan atau oalar tol bawah laut internasional. "Kita sedang membuat desainnya, karena pembangunan terowongan bawah laut merupakan suatu hal yang baru. Di tahun ini dan 2024 Kementerian PUPR menyusun Desain Teknis Terinci atau Detail Engineering Design (DED) untuk terowongan tersebut," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian.
Sekadar informasi, pembangunan tol bawah laut +immersed tunnel) ini disiapkan untuk menjadi bagian dari Seksi 4 Jalan Tol Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Pembangunan immersed tunnel sesuai dengan konsep forest city yang diusung oleh IKN Nusantara.
Demi menjaga lingkungan, pengguna jalan tol bawah laut dapat menyeberangi Teluk Balikpapan menuju IKN tanpa melintasi kawasan hutan tempat bekantan tinggal.
Pemerintah ingin melindungi bekantan, fauna dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar Teluk Balikpapan. Untuk itu Kementerian PUPR tidak akan membangun jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan.
Contoh penerapan teknologi immersed tunnel ini sudah diimplementasikan di banyak negara seperti terowongan Fehmarn di Eropa dan Geoje, Busan di Korea Selatan.
Teknologi immersed tunnel merupakan metode yang umumnya digunakan untuk menggantikan jembatan yang melalui wilayah perairan yang lebar.
Desain terowongan bawah laut berupa kotak (boks) dengan panjang sekitar 1-1,5 kilometer. Terowongan juga dirancang oleh Kementerian PUPR untuk enam lajur jalan bebas hambatan (tol).
“Jadi kita buat terlebih dahulu boks di darat, kemudian ditarik sedemikian rupa, lalu ditenggelamkan ke bawah air,” ucap dia.
Terowongan tersebut memiliki panjang 47 kilometer dengan acuan referensi dari Bandara Sepinggan dan dapat ditempuh selama kurang lebih 30 menit.
Proyek Jalan Tol IKN yang saat ini sudah berjalan terdiri dari tiga segmen, yaitu Segmen 3A Karangjoang-KKT Kariangau (13,4 kilometer), Segmen 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung (7,32 kilometer), dan Segmen 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang (6,67 kilometer).
"Pembangunan tol terowongan bawah laut dilakukan setelah tahun 2024," pungkas Hedy. (*)
Berita Lainnya