Berita
24 Mei 2023
Penulis : Folber Siallagan
TNI AL Kedatangan Dua Kapal Perang Baru
Kekuatan armada perang TNI AL bertambah. Ini setelah dua kapal cepat rudal (KCR) 60 m telah selesai pengerjaannya oleh PT PAL Indonesia. Dua kapal perang baru tersebut diberi nama KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626.
Dikatakan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, kedatangan dua kapal perang itu merupakan bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan alutsista TNI AL sesuai perencanaan yang telah ditetapkan.
“Kedatangan dua kapal ini akan meningkatkan kekuatan dan kemampuan TNI Angkutan Laut sebagai komponen utama pertahanan negara dalam mengamankan kepentingan nasional dan menjaga kedaulatan di laut,” tegasnya.
Dua kapal perang itu sengaja diberi nama kapak dan panah sebagai simbol keunggulan kuat, kokoh, tajam, dan cepat yang mampu memperkokoh persatuan dan kesatuan di NKRI.
“Itu adalah nama senjata tradisional dari Papua. Ini juga sebagai wujud kecintaan dan kebanggaan Papua dan bangsa Indonesia sekaligus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari NKRI,” jelas Muhammad Ali.
Sebelum diterima TNI AL, kedua kapal perang baru ini telah berhasil melalui beberapa rangkaian uji kelaikan Harbour Acceptance Test (HAT) dan Sea Acceptance Test (SAT) hingga life firing test (LFT).
Pada 10-11 April 2023, KCR 60m Kapak-625 dan Panah-626 juga berhasil dinyatakan lulus dalam Commodore Inspection yang merupakan pengujian terakhir oleh para perwira tinggi dari Kementerian Pertahanan RI dan Mabes TNI AL.
Sementara itu, Dirut PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod menambahkan, KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626 adalah proyek KCR 60 meter pertama yang efektif dalam satu kontrak termasuk di dalamnya pembangunan platform kapal, instalasi dan integrasi senjata utama.
“Hal ini tentu menjadi bukti bahwa dari sisi desain, performance dan stability tidak ditemukan masalah berarti, justru pencapaian ini menjadi wujud improvement terhadap varian KCR 60 m,” pungkas Kaharuddin. (*)
Berita Lainnya
25 Mei 2023
Penulis : Folber Siallagan
Enam Ikan Laut Paling Berbahaya di Dunia
Jumlah spesies (flora dan fauna) yang ada di lautan ada sekitar 950 ribu jenis. Termasuk di dalamnya adalah ikan. Angka ini didapat berdasarkan hasil sensus kehidupan laut (Cencus of Marine Life).
Pada umumnya spesies ikan di laut aman dimakan dan baik untuk kesehatan. Namun, ternyata ada beberapa ikan yang tidak bisa dimakan bahkan ada juga yang bisa membahayakan jiwa manusia. Spesies ikan paling berbahaya ini bisa membunuh manusia dengan beragam cara. Mulai dari gigitan, sengatan hingga racun.
Berikut adalah enam jenis ikan di laut yang paling berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian bagi manusia.
1. Stonefish/Ikan Batu
Yang berbahaya dan mematikan dari ikan ini adalah racun pada duri tajam di punggungnya. Jika masuk ke pembuluh darah manusia melalui durinya yang tajam, racun stonefish bisa dengan cepat menyebabkan kelumpuhan dan kematian kurang dari satu jam.
Stonefish emiliki panjang badan sekitar 35,56-50,8 sentimeter. Stonefish juga memiliki kulit berkerak yang tajam menyerupai silet. Mereka biasa hidup dengan berkamuflase di dasar laut. Namun, stonefish menggunakan racunnya bukan untuk menyerang lawan tetapi untuk pertahanan jika ada yang menyerang atau menganggunya.
Stonefish dapat ditemukan di wilayah perairan tropis. Termasuk Samudra Hindia, Pasifik, Laut Merah, dan Great Barrier Reef.
2. Lionfish
Jika dilihat kasat mata, penampilan Lionfish ini sangat cantik. Selain berwarna cerah, ikan ini memiliki bulu yang panjang yang bentuknya indah. Namun, di antara juntaian bulu indah itu terdapat sirip tajam yang mengandung racun berbahaya. Racun ini dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, muntah, dan kesulitan bernapas. Jika tidak segera ditangani oleh medis bisa menyebabkan kematian.
3. Hiu Whitetips Samudera
Hiu whitetips samudera dikenal memiliki reputasi paling banyak membunuh manusia. Serangan whitetips samudera yang paling terkenal adalah saat mereka menyerang korban selamat dari kapal angkatan laut As selama Perang Dunia II. Saat itu, USS Indianappolis tenggelam pada 30 Juli 1945 oleh kapal selam Jepang. Sekitar 890 awak kapal terdampar di air selama empat hari sambil menunggu penyelamatan.
Namun hanya 316 orang yang selamat. Menurut laporan korban selamat, sekitar 150 orang terbunuh oleh hiu whitetips.
4. Hiu Putih Besar
Hiu putih besar ini paling gemar menyerang mahluk lain, termasuk manusia. terkenal akan serangannya yang tidak beralasan. Mengutip My Animals, mereka memiliki sekitar 300 gigi dengan kekuatan gigitan mencapai 18.000 newton. Panjang rata-rata hiu putih bisa mencapai 4,5 meter. Mereka dapat mencium bau darah dari jarak seperempat mil. Hiu putih besar dapat ditemukan di perairan pesisir samudera besar. Mereka secara teratur memangsa ikan, paus, dan anjing laut.
5. Ikan Buntal
Setidaknya terdapat 120 spesies ikan buntal yang ada di laut. Ukurannya bervariasi antara 3 hingga 60 cm. Umumnya, racun ikan buntal ditemukan di hati, indung telur dan usus. Racun tersebut mengandung tetrodotoxin, racun kuat yang 1.200 kali lebih mematikan daripada sianida.
Ikan buntal dapat ditemukan di sebagian besar perairan tropis dan subtropis. Saat merasa terancam, mereka akan mengembang dan memamerkan duri-duri di badannya.
Namun demikian, di Jepang ikan ini biasa dihidangkan di restoran-restoran mahal. Banyak warga Jepang menggemari makan ikan buntal. Saking bahayanya racun ikan, dibutuhkan koki/chef dengan sertifikasi khusus untuk mengolah ikan sehingga aman untuk dimakan. Tidak semua koki/chef bisa mengolah ikan buntal sehingga aman dikonsumsi.
6. Pari Manta
Ikan Pari Manta dikenal dengan sirip dada yang besar dan panjang. Pari manta memiliki ekor pendek seperti cambuk. Pada beberapa spesies, punya duri penyengat. Steve Irwin, salah satu pembawa acara asal Australia, meninggal saat pari Manta menusuk dada dan jantungnya.
Pari manta terkecil, spesies Mobula diabolis dari Australia, tumbuh tidak lebih dari 60 cm (2 kaki), tetapi Manta Atlantik, atau pari setan raksasa (Manta birostris), dapat tumbuh hingga lebarnya lebih dari 7 meter (23 kaki). (*)