Berita
7 Des 2022
Penulis : Folber Siallagan
Sail Teluk Cendrawasih 2023, Menggali Potensi Ekonomi Maritim Papua
Tahun depan, ajang multieven kemaritiman bernama Sail Teluk Cenderawasih (STC) 2023 akan digelar di Kabupaten Biak Numfor, Papua. Kabupaten ini sengaja dipilih sebagai pusat kegiatan STC 2023 karena lokasinya yang strategis berada di bibir lautan kepulauan Pasifik.
Papua secara umum memang dikenal memiliki banyak potensi unggulan bidang pariwisata, perikanan, dan kelautan. Potensi ekonomi Maritim ini akan digenjot habis-habisan dengan penyelenggaraan Sail Teluk Cenderawasih 2023.
STC 2023 merupakan sebuah penegasan pemerintah Indonesia yang mendeklarasikan diri sebagai negara poros maritim dunia. Juga, untuk mempercepat pembangunan Papua khususnya di Kabupaten Biak Numfor di bidang ekonomi dan pariwisata.
Sasaran STC 2023, untuk rute-rute pelayaran menggunakan yacht atau kapal laut internasional. Diharapkan kapal-kapal tersebut tertarik dengan tawaran wisata dan bisnis kemaritiman di Papua sehingga mau menyandarkan kapalnya di dermaga Papua.
Menurut Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Kebijakan Pemerintah Velix Wanggai, Sail Teluk Cenderawasih 2023 adalah upaya Pemerintah mempercepat pembangunan Papua, khususnya meningkatkan dunia pariwisata Maritim.
Potensi Ekonomi Maritim
Pulau Biak dan Supiori secara geografis letaknya strategis karena berada di bibir lautan kepulauan Pasifik dengan sektor unggulan pariwisata, perikanan, dan budaya.
Sedangkan potensi perikanan kelautan dan pariwisata di Kabupaten Supiori juga menjanjikan untuk bisa mendatangkan wisatawan.
Seperti halnya wilayah pulau terluar Mapia dengan beragam potensi sektor pariwisata, perikanan, dan kelautan.
Adapun Kabupaten Kepulauan Yapen memiliki potensi pariwisata dan perikanan berupa habitat burung cenderawasih dan penangkaran penyu.
Pantai Inggrisau merupakan tanah adat milik Suku Wabo, berada di sisi utara Pulau Yapen, menghadap Selat Seireri yang memisahkan Pulau Yapen dan Pulau Biak.
Kedua pulau berada di kawasan Teluk Cendrawasih secara administrasi berada di Desa Aisau, Distrik Raimbawi, Kabupaten Kepulauan Yapen Papua.
Pantai ini tempat penyu bertelur. Penyu datang tak pernah putus waktu untuk bertelur. Saat musim bertelur, penyu datang sejak sore sampai matahari terbit esok hari.
Dari enam jenis penyu di Indonesia, empat bertelur ke Inggrisau, di antaranya penyu belimbing (dermochelys coriacea), penyu hijau (chelonia mydas), penyu sisik (eretmochelys imbricata), dan penyu lekang (lepidochelys coriacea) sebagian besar penyu dari Lautan Pasifik.
Selain itu, ada kawasan kepulauan Waropen yang memiliki objek wisata Pantai Asiwerini di Nubuai, Distrik Ureifaisei, Kabupaten Waropen memilik keindahan pantai seakan tak ada habisnya seperti di Pantai Asiwerini.
Mengunjungi pantai Asiwerini bisa menggunakan perahu agar bisa berkeliling daerah hutan bakau di sana.
Pantai Asiwerini sendiri mempunyai hutan bakau yang masih asri dan sangat alami sehingga dapat memberikan kepuasan bagi para wisatawan dikenal dengan negeri 1.000 bakau.
Tak kalah indahnya adalah Pulau, sebuah pulau kecil yang menyimpan keindahan seperti surga karena masih alami dan hadir dengan kombinasi pasir putih berkilau. Bukan hanya itu, keindahan bawah laut di Pulau Nau begitu terawat dengan baik sehingga menjadi habitat ikan, biota laut dan kerang yang masih sangat indah serta menarik.
Objek wisata Pantai Ronggaiwa dan Pantai Sanggei dengan keindahan alamnya juga begitu menjanjikan menjadi daya tarik.
"Pemkab Waropen mendukung event Sail Teluk Cenderawasih karena berpeluang mengangkat potensi sumber perekonomian warga lokal," ujar Wakil Bupati Waropen Lamek Maniagasi.
Dengan STC 2023 tidak saja memberikan dampak terhadap percepatan pembangunan tetapi mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan masyarakat adat untuk membangun Papua dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. (*)
Berita Lainnya