Berita

27 Sep 2022

Penulis : Hasuna Daylailatu

Misteri Segitiga Bermuda, Ilmiah Atau Alien?

Sudah diketahui banyak orang bahwa Segitiga Bermuda memiliki banyak cerita misterius yang hingga kini tidak terpecahkan. Di wilayah seluas 440.000 mil laut tersebut, banyak kapal dan pesawat yang dilaporkan hilang secara misterius tanpa diketahui sebabnya.

Selama berabad-abad, Segitiga Bermuda yang merupakan rute pelayaran yang cukup sibuk karena dilewati kapal setiap hari untuk menuju Amerika, Eropa, dan Karibia. Dan selama itu pula peristiwa misterius ini telah berlangsung.  

Wilayah yang dijuluki sebagai Segitiga Setan ini juga menjadi tempat hilangnya ribuan orang selama beberapa dekade terakhir. Maka, lengkap sudah sebutan Segitiga Bermuda sebagai tempat paling misterius di muka bumi.

Istilah Segitiga Bermuda sendiri digunakan pertama kali dalam artikel yang dimuat di majalah Argosy yang ditulis oleh Vincent Gaddis pada 1964.

Kisah misteriusnya dimulai saat Christopher Columbus mengaku melihat nyala api menabrak laut di sana, ketika pelayaran pertamanya ke Dunia Baru. Namun, baru pada abad ke-20 mata publik dunia mulai memerhatikan insiden-insiden misterius yang terjadi di sana.

Tepatnya, setelah hilangnya kapal kargo milik angkatan laut Amerika, USS Cyclops yang mengangkut lebih dari 300 orang.

Banyaknya kecelakaan yang terjadi di Segitiga Bermuda memunculkan beragam spekulasi. Beragam penjelasan juga dikemukakan banyak orang, mulai dari penjelasan ilmiah sampai kepercayaan atas adanya alien yang menghuni wilayah tersebut.

Yang terkenal adalah teori interferensi elektromagnetik yang menyebabkan munculnya masalah pada kompas. Menurut teori ini, tarikan yang sangat kuat dari magnet alami bumi membuat kompas dan peralatan canggih lainnya beralih arah.

Namun, hingga saat ini belum ada satu pun teori yang bisa secara konkret menjelaskan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di Segitiga Bermuda.

Itu sebabnya, tak sedikit pula yang tak percaya adanya keanehan di sana karena menganggap kecelakaan yang dilaporkan tergolong fiktif dan tidak akurat. Yang jelas, kecelakaan terus terjadi setiap tahun.

Tahun lalu, insiden yang terjadi adalah pesawat kecil bermesin ganda yang berisi empat orang mendadak hilang dari radar. Saat itu, pesawat tersebut terbang dari Puerto Rico menuju Florida. Yang terjadi kemudian adalah ditemukannya puing-puing pesawat tersebut, tanpa diketahui apa yang sebenarnya terjadi.

Sumber: marineinsight.com  

Berita Lainnya

27 Mar 2024

Penulis : Folber Siallagan

Menghadap Laut Natuna, Kubu Raya Genjot Wisata Bakau

Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat memiliki kekayaan tanaman bakau yang beragam dan sangat luas. Potensi itu akan dimanfaatkan  oleh kabupaten yang ada di Kalimantan Barat itu untuk menarik para wisatawan yang suka dengan alam hutan bakau. Bahkan target wisatawan yang dituju tidak hanya domestik tapi hingga wisatawan mancanegara. 

Saat ini, hutan di pesisir Kubu Raya memiliki 33 jenis dari 40 jenis bakau yang ada di Indonesia. Selain itu, hutan bakau yang terbentuk juga cukup luas, sejuk dan sangat indah. 
Potensi wisata bakau ini diungkapkan oleh Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sungai Kupah, Kubu Raya, Rudi Hartono. 
"Wisata bakau di Kubu Raya ini sangat berpotensi bahkan hingga mancanegara, karena ada spesies langka dan bakau di Kubu Raya juga banyak jenisnya," ujar Rudi Hartono di Sungai Kakap. 
Dijelaskan Rudi, wilayah bakau di Kubu Raya khususnya Sungai Kakap menjadi unik dan menarik karena letaknya berhadapan langsung dengan Laut Natuna. 
"Ini menjadi daya tarik sendiri, sehingga menyajikan pemandangan yang kian memukau saat matahari terbenam," jelas Rudi. Apalagi, tambahnya, di Kecamatan Sungai Kakap memiliki potensi yang dapat dikembangkan sebab di sepanjang pesisir Sungai Kakap berhadapan langsung dengan Laut Natuna. 
Rudi juga menambahkan bahwa untuk wilayahnya yakni Desa Sungai Kupah terdapat lahan bakau seluas 15 hektar yang kini menjadi argowisata.
Tutupan bakau di Kecamatan Sungai Kakap, Teluk Pakedai dan Sungai Raya seluas 8.771 hektar dengan tutupan lahan bakau di Sungai Kakap terdiri dari 14 spesies yang didominasi oleh vegetasi nipah dan tersebar di 13 desa dari 15 desa pesisir.
Dan secara keseluruhan Kabupaten Kubu Raya memiliki bakau terluas dibanding kabupaten lain di Kalbar, yakni 129.604,125 hektare dari total luas hutan bakau di Kalbar 177.023,738 hektare.
Selain itu bakau di Kabupaten Kubu Raya juga memiliki keanekaragaman, sebanyak 33 jenis bakau sejati dari 40 jenis bakau sejati yang ada di Indonesia dan satu di antara bakau langka ialah Kandelia candel atau Lenggadai Betina ada di Kubu Raya.
Pj Bupati Kubu Raya, Sy Kamaruzaman juga menyampaikan jika Kubu Raya merupakan sebuah daerah yang memiliki destinasi wisata seperti argowisata bakau dan masih banyak lagi yang perlu dikembangkan.
Ia juga mengatakan di Sungai Kakap terdapat argowisata yang berhasil masuk 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023 dengan mengalahkan 4.498 desa wisata lainnya di Indonesia, yakni Desa Jeruju Besar dan ditunjuk sebagai wilayah yang menjadi peluncuran Anugerah Desa Wisata Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2024. (*)

26 Mar 2024

Penulis : Folber Siallagan

Seminar Internasional Kapal Selam Pertama di Dunia akan Digelar di Jakarta

Perkumpulan Submariner Club Indonesia akan menggelar seminar masa depan kapal selam dunia di Hotel Borobudur Jakarta pada 14-15 Mei 2024 mendatang. Seminar ini digelar supaya bisa menjadi ajang bagi para produsen kapal selam dunia untuk unjuk kebolehan tentang produknya. Sehingga, agar para peserta mengetahui seluk beluk produk kapal selam dari perusahaan besar luar negeri.

Submariner Club Indonesia merupakan sebuah organisasi yang berisikan mantan petinggi TNI AL dan pejabat negara di bidang kelautan. Seminar kapal selam ini, jika jadi digelae, akan menjadi seminar internasional pertama di dunia yang membahas soal kapal selam.
"Belum ada negara yang berani membuat seminar internasional tentang kapal selam. Jadi kalau bisa kita jangan jadi pengikut sejarah tapi pembuat sejarah," kata Wakil Ketua Submariner Club Indonesia, Aji Sularso. 
Mantan Dirjen Plengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini mengatakan, seminar bertema "Kapal Selam Masa Depan" tersebut merupakan ajang bagi para produsen kapal selam dunia untuk unjuk kebolehan tentang produknya.
Tujuannya, lanjut dia, agar para peserta mengetahui seluk beluk produk kapal selam dari perusahaan besar luar negeri.Nantinya, mereka akan memaparkan produknya kepada 200 peserta seminar yang terdiri dari para petinggi TNI AL, jajaran Kementerian Pertahanan, produsen alutsista dalam negeri hingga, para ahli hingga mahasiswa dan pengajar Universitas Pertahanan.
Pihaknya juga mengundang masyarakat umum yang memiliki ketertarikan terhadap dunia kapal selam dan pertahanan.
Tercatat ada delapan produsen asing yang dijadwalkan hadir dalam seminar tersebut.
"Kita undang dari Perancis, Spanyol, Turki ada China dari Korea Selatan, kurang lebih ada 8 produsen," kata dia.
Namun demikian, Aji menegaskan pihaknya tidak akan menjadikan seminar ini sebagai ajang memberi rekomendasi kepada TNI AL untuk melakukan pembelian kapal selam dari perusahaan tertentu.
"Kami hanya membuat kumpulan, atau sumarry atau ringkasan. Misalnya teknologi kapal selam dari Prancis itu begini. Siapapun yang hadir akan menyiapkan flashdisk dimasukkan ke folder yang mau bisa diambil," pungkas dia. (*) 

25 Mar 2024

Penulis : Folber Siallagan

Mudik Gratis Pakai Kapal Perang, Ini Lokasi dan Syaratnya

TNI Angkatan Laut turun tangan membantu proses arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini. Penjaga keamanan laut tanah air itu mengerahkan kapal perang jenis LPD (landing platform dock) untuk membawa warga yang ingin mudik dengan tujuan Jakarta-Semarang dan Jakarta-Surabaya pada 5-7 April 2024 serta 13 April 2024.

Menurut Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) TNI AL, Laksamana Madya Denih Hendrata, kapal perang yang diturunkan mampu mengangkut hingga 500 pemudik yang membawa sepeda motor. 
"Bapak Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) sudahemberi perintah membantu arus mudik dan kepada pemudik ini gratis," kata Denih Hendratab kepada para wartawan. 
Hendrata menambahkan, meski kapasitas ideal kapal perang tersebut 500 pemudik dengan sepeda motor, namun jika dalam kondisi terpaksa bisa mengangkut lebih deri 500 sepeda motor. 
Dijelaskan Pangkoarmabar, angkutan mudik menggunakan kapal perang merupakan inisiatif dari TNI AL untuk membantu Pemerintah memenuhi kebutuhan transportasi pemudik selama arus mudik dan arus balik libur Lebaran 2024.
Hingga saat ini, beber dia, rutenya masih sebatas di kota-kota besar Pulau Jawa. Yang pastiTNI AL siap membantu ke rute lain jika ada permintaan angkutan mudik dari Kementerian Perhubungan.
"Kalau ada permintaan, kita pasti siap membantu," tegas Laksdya Denih.
Calon pemudik yang ingin ikut program mudik gratis dari TNI AL itu dapat mendaftarkan diri di Mako Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, dengan menghubungi nomor hotline 081804747000 dan 081292183187.
Posko pendaftaran juga ada di Mako Pangkalan TNI AL (Lanal) Semarang di Tawangsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, dengan nomor hotline 088983397807.
Sementara untuk di Surabaya, posko pendaftaran berada di Mako Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya, Jawa Timur dengan hotline 085732009976 dan 081333079663.
Lantas apa syarat pendaftaran bagi pemudik gratis TNI AL? Antara lain; menyerahkan fotokopi KTP calon pemudik, fotokopi STNK dan BPKB, serta surat yang disertai tanda tangan bersedia mematuhi peraturan dinas dalam KRI. (*)

23 Mar 2024

Penulis : Folber Siallagan

RI Gandeng China Eksplorasi Laut Dalam Indonesia

Indonesia adalah negara maritim dengan 75 persen wilayah Indonesia terdiri dari laut. Dari jumlah luas laut yang mayoritas itu, baru 19 persen dari wilayah laut yang telah dipetakan, dan hanya sebagian kecil yang telah dieksplorasi. Sisanya masih misterius dan belum terjamah manusia. Itu sebabnya Indonesia menggandeng China untuk melakukan eksplorasi potensi laut dalam Indonesia yang masih belum tersentuh.

Menurut Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, kerjasama eksplorasi laut dalam dengan China di Palung Jawa dilakukan ntuk mengungkap potensi tersembunyi dari dasar laut Indonesia.
“Mungkin nantinya kita bisa menemukan jenis material baru untuk pengobatan, atau bahkan biota baru,” kata Luhut saat membuka China-Indonesia Joint Dive Expedition to Java Trench di Jakarta, 22 Maret 2024.
Luhut mengatakan, sebelumnya Indonesia tidak memiliki fasilitas untuk melakukan misi eksplorasi laut dalam tersebut.
Ia menjelaskan bahwa 75 persen wilayah Indonesia terdiri dari laut, namun hanya 19 persen dari wilayah tersebut yang telah dipetakan.
“Sebanyak 62 persen penduduk Indonesia tinggal di wilayah pesisir dan sebagian besar termasuk dalam kategori miskin. Oleh karena itu, kami berupaya keras untuk mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah di wilayah tersebut, salah satunya melalui pengembangan rumput laut,” kata Luhut.
Menurut Luhut, Indonesia memiliki kekayaan potensi laut dalam. Ia mencontohkan Laut Banda, memiliki kedalaman hingga 7.440 meter atau hampir setinggi gunung tertinggi di dunia yakni Gunung Everest. Sementara itu, Palung Jawa memiliki kedalaman hingga 7.140 meter.
“Kita harus mampu membangun kolaborasi yang solid. Kolaborasi ini bermanfaat bagi kedua negara, dan tanpa melakukannya kita akan semakin tertinggal,” ujar dia.
Dijelaskan Luhut, misi riset ini adalah memanfaatkan Kapal Riset Tan-Suo-Yi-Hao dengan membawa wahana kapal selam berawak (HOV) Fendhouze, yang dapat menyelam hingga kedalaman 11.000 meter. Kapal Riset Tan-Suo-Yi-Hao adalah kapal induk dari kapal selam berawak sepanjang 4.500 meter yang sudah berhasil melakukan penyelidikan ilmiah laut dalam di Palung Mariana.
Di Indonesia, kapal riset sepanjang 94,45 meter dan lebar 17,9 meter, dengan mesin utama 12.000 tenaga kuda dan jangkauan 10.000 mil laut ini akan melakukan kegiatan riset di Samudera Hindia barat Sumatera, Selatan Jawa, Bali, dan Lombok.
Lebih lanjut, kata Menko Maritim dan Investasi, kolaborasi eksplorasi Indonesia dan China berfokus pada sektor pendidikan dan akademik dengan kerja sama Institut Pertanian Bogor dan Universitas Indonesia untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
Ia mengatakan bahwa kolaborasi yang dilakukan akan memperkuat penelitian, teknik, dan kemampuan kapal laut dalam Indonesia. (*)