Penulis: Hasuna Daylailatu
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, berbagai bentuk dan ukuran kontainer yang digunakan untuk mengirim barang membuat kapal tidak terisi secara efektif.
Selama Perang Dunia Ii, militer Amerika mulai menggunakan kontainer kecil berukuran standar untuk mengangkut senjata, bom, dan lainnya ke garis depan.
Pada dekade 50-an, barulah pengusaha Malcolm McLean dari Amerika menyadari pentingnya standarisasi ukuran peti kemas yang digunakan untuk perdagangan dunia.
Setidaknya, kegiatan bongkar muat barang bisa dimekanisasi, sehingga perpindahan barang bisa berlangsung lancar tanpa harus membongkar kemasan, sejak dari lokasi pembuatan. Sehingga, biaya tenaga kerja dan potensi kerusakan berkurang.
Pada tahun 1956 McLean menciptakan kontainer kargo standar, yang hingga saat ini ukurannya masih dipakai. Dibangun dengan panjang awal 33 kaki lalu ditambah menjadi 35 kaki, kontainer ini memiliki lebar dan tinggi 8 kaki. Sistem ini secara signifikan mengurangi biaya bongkar muat kapal.
Pemuatan kapal yang sebelumnya dilakukan secara manual menghabiskan biaya US$ 5,86 per ton, dipangkas menjadi hanya US$ 16 sen per ton setelah menggunakan kontainer standar. Kontainer juga mempermudah melindungi kargo dari elemen atau pencuri, karena terbuat dari baja tahan lama dan tetap terkunci selama pengangkutan.
Saat ini, ukuran kontainer standar adalah panjang 20 kaki, lebar 8 kaki, dan tinggi 9 kaki – ukuran yang dikenal sebagai “unit kontainer 20 kaki” atau TEU. Meski panjang kontainer ada yang 40 kaki, tapi lebarnya semua sama. Keuntungan dengan sistem standar adalah kontainer-kontainer ini bisa ditumpuk rapi tanpa ruang kosong, seperti lego, apa pun ukuran yang digunakan kapal.
Dengan cara ini, volume perdagangan dunia terus meningkat, dari 102 juta metrik ton pada 1980 menjadi sekitar 1,83 miliar metrik ton pada 2017. Di sisi lain, standarisasi ukuran peti kemas menyebabkan lonjakan ukuran kapal. Semakin banyak peti kemas yang dimuat di kapal, makin banyak keuntungan yang diperoleh perusahaan pelayaran di setiap perjalanan.
Kapal-kapal terbesar yang berlayar saat ini mampu mengangkut 24.000 kontainer. Namun, semakin besar kapal, makin besar pula biayanya. Ketika Ever Given tersumbat di Terusan Suez tahun lalu, kapal ini menyebabkan 369 kapal terjebak menunggu dengan kerugian US$ 9.6 miliar per hari.
Sumber Berita: maritime-executive.com
|