Berita
14 Apr 2025
Penulis : Folber Siallagan
Suhu Laut Indonesia Naik, Musim Kemarau Bisa Lebih Pendek
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan hasil riset bahwa suhu permukaan laut di wilayah Indonesia saat ini cenderung lebih hangat daripada kondisi normal. Anomali peningkatan suhu itu diperlirakan mencapai 2,5-2,7 derajad Celcius. Itu artinya tahun ini musik kemarau di Indoensia secara rata-rata akan lebih pendek.
Menurut perkiraan BMKG, peningkatan suhu permukaan air laut di Indonesia diperkirakan akan bertahan hingga September. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi cuaca lokal di Indonesia.
Menurut peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, peningkatan suhu air laut ditemukan di hampir semua wilayah perairan di Indonesia. "Semua suhu permukaan laut sedang menghangat," katanya.
Dikatakan Erma, peningkatan suhu terbesar terpantau terjadi di perairan laut dekat pantai barat Australia. Hal itu diketahui dari rekaman foto pencitraan satelit yang dilakukan sejak beberapa hari lalu.
Suhu muka laut sekitar Indonesia yang menghangat saat ini mengulangi yang terjadi pada November-Desember lalu. Saat itu anomali suhu muka laut di perairan Indonesia terukur +2,0-2,5 derajat. Saat itu anomali tertinggi ada di utara Australia yang sampai +3 derajat.
Dijelaskan Erma, laut yang sedang memanas seragam telah ikut berperan memelihara sistem badai tropis dekat Indonesia. Untuk yang terjadi saat ini, terpantau adanya bibit siklon tropis 29S (BMKG menyebutnya sebagai 96S) yang kini melemah dengan kecepatan angin 65 km/jam dan masih di Laut Timor. Di Laut Arafuru, ada badai tropis baru 97P (BMKG menyebut 97S) dengan kecepatan anginnya 30 km/jam.
"Di Samudra Hindia, terbentuk 2 mesovorteks. Gelombang Rossby bikin badai tropis itu bergerak ke barat," katanya. (*)
Berita Lainnya