Berita
21 Sep 2023
Penulis : Folber Siallagan
Fitoplankton Serbu Laut Thailand, Sektor Perikanan dan Pariwisata Terancam
Pemerintah, pelaku pariwisata dan khususnya para nelayan di Thailand sedang dilanda kekhawatiran. Ini karena adanya pertumbuhan fitoplankton besar-besaran di pesisir pantai Timur negara gajah putih tersebut. Jika dibiarkan, perkembangan organisme kecil itu akan membahayakan ekosistem di laut tersebut.
Fenomena tersebut menjadi kabar kurang baik karena mengancam mata pencaharian nelayan lokal yang membudidayakan kerang di perairan tersebut.
Menurut hasil penelitian ilmuwan setempat, beberapa daerah di Teluk Thailand memiliki jumlah plankton 10 kali lebih banyak dari jumlah normal, sehingga mengubah air menjadi hijau terang dan membunuh kehidupan laut.
“Ini sangat buruk dan sangat parah,” kata ilmuwan kelautan Thailand, Tanuspong Pokavanich.
Pertumbuhan plankton terjadi satu atau dua kali setahun dan biasanya berlangsung dua hingga tiga hari.
Mereka dapat menghasilkan racun yang membahayakan lingkungan atau membunuh kehidupan laut dengan menghabiskan oksigen di dalam air dan menghalangi sinar matahari.
Meskipun penyebab melimpahnya plankton masih belum jelas, para ilmuwan yakin polusi dan panas ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim adalah penyebabnya.
Fenomena umum di bumi menurut stelit NASA, lebih dari separuh lautan di bumi berwarna hijau akibat perubahan iklim yang mengganggu ekosistem laut. Perubahan aneh pada warna lautan telah memicu diadakannya penyelidikan mendalam oleh para ilmuwan.
Data satelit menunjukkan bahwa selama 20 tahun terakhir, perubahan warna dari biru menjadi hijau terjadi di lebih dari 56% lautan dunia. Perubahan tersebut terutama terlihat di daerah tropis dekat khatulistiwa. Para peneliti mengatakan bahwa menghijaunya lautan kita menunjukkan efek perubahan iklim terhadap kehidupan di bawah air.
Menurit ilmuwan Tanuspong, fenomena ledakan fitoplankton ini akan menjadi lebih buruk jika manusia tidak menyesuaikan cara mengelola sumber daya, limbah air dan cara hidupnya. (*)
Berita Lainnya