Berita
1 Feb 2023
Penulis : Folber Siallagan
USS Gerald Ford, Kapal Perang Terbesar di Dunia
Tahukah kamu siapa pemilik kapal perang terbesar di dunia? Iya, tentu saja Amerika Serikat. Negeri adi daya ini memiliki kapal induk USS Gerald R. Ford, kapal perang terbesar di dunia, dan kapal induk terbaru serta tercanggih yang pernah ada hingga saat ini.
Kapal ini panjangnya sekitar 333 meter dan lebar 38 meter. Kapal ini bisa mengangkut 75 pesawat tempur sekaligus. Selain itu juga dilengkapi dengan lima landasan pesawat tempur. Biaya pembangunan kapal induk ini menelan biaya hingga USD 13 miliar atau sekitar Rp 188,5 triliun.
Kapal induk berbobot100.000 ton atau sama dengan 400 Patung Liberty ini dibangun di Huntington Ingalls Newport News Shipbuilding di Newport News, Virginia, dan mempekerjakan 19.000 pekerja.
Tiga kapal kelas Ford selanjutnya sedang dibangunnadalah USS John F. Kennedy, USS Enterprise dan USS Doris Miller.
Untuk tenaganya, kapal ini memiliki dua reaktor yang memungkinkan alternator uap menghasilkan hampir 3 kali kapasitas pembangkitan Nimitz dengan tegangan puncak hingga 13.800 volt. Selain menyediakan energi untuk sebagian besar sistem kapal, ini menyisakan cadangan besar agar sesuai dengan senjata energi terarah atau sensor yang lebih kuat di masa depan.
Inovasi paling terkenal adalah adopsi Electro-Magnetic Aircraft Launch System (EMALS). Sistem yang menggantikan i 2.400 orang lagi.
Menuriut Kapten kapal, Paul Lanziolotta, kapal ini sangat tangguh, memiliki sistem yang hebat, dan teknologi tinggi. (*)
28 Jan 2023
Penulis : Folber Siallagan
Kemenhub Terbitkan 177 Trayek Angkutan Laut pada 2023
Tahun 2023, Kemenhub Terbitkan 177 Trayek Lalulintas Angkutan Laut untuk memenuhi kewajiban pemerintah menyelenggarakan transportasi publik. Sebab, angkutan laut masih menjadi primadona transpotasi publik antarpulau, khususnya di daerah terpencil.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Arif Toha, dikeluarkannya 177 trayek angkutan laut tersebut merupakan bagian dari kegiatan strategis penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik angkutan laut tahun anggaran 2023. "Ini adalah komitmen kita untuk terus meningkatkan pelayanan angkutan laut," kata Toha.
Adapun 177 trayek itu terdiri atas 39 trayek kapal barang tol laut, dengan rincian Penugasan 20 trayek (PT PELNI 11 trayek, PT ASDP 5 trayek dan PT Djakarta Lloyd 4 trayek), dan pelelangan umum kepada operator swasta 19 trayek.
Pembukaan 39 trayek tersebut ditandai dengan pelepasan perdana kapal tol laut KM. Kendhaga Nusantara 7 yang melayani trayek T-14 beberapa waktu lalu di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Selanjutnya ada 116 trayek kapal perintis, enam trayek kapal khusus angkutan ternak, dan 16 trayek kapal rede.
Arif Toha mengajak para stake holder supaya bersama-sama pemerintah mengoptimalkan layanan penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik angkutan laut. "Sehingga, diperlukan dukungan dari seluruh pihak. Ini supaya mobilisasi masyarakat antarpulau, distribusi barang pokok dan penting ke daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP) serta distribusi ternak ke daerah dapat tetap berjalan tanpa adanya hambatan khususnya dari ketersediaan sarana angkutan laut," ujar Arif Toha.
Diketahui, penyelenggaraan pelayanan publik angkutan laut dilakukan melalui dua teknis pengadaan. Pertama dengan memberi penugasan kepada BUMN penyelenggara angkutan laut nasional. Teknis kedua adalah dengan melalui pelelangan umum dalam rangka memberikan kesempatan persaingan usaha kepada perusahaan angkutan laut nasional swasta.
Dijelaskan oleh Arif, setiap jenis angkutan laut memiliki penekanan-penekanan harapan atau tujuan dalam pelaksanaannya. Misalnya, kapal perintis merupakan angkutan laut yang sangat diandalkan masyarakat di wilayah 3TP mengingat ketiadaan transportasi jenis lain (darat dan udara) yang beroperasi di wilayah tersebut.
Sementara kapal barang tol laut adalah angkutan laut yang tetap dan terjadwal antar pulau mulai dari pelabuhan pangkal sampai pelabuhan singgah khususnya di wilayah 3TP yang diharapkan dapat menekan disparitas harga.
Selanjunya adalah kapal rede yang lebih berfungsi sebagai "feeder" atau kapal penghubung menuju pelabuhan-pelabuhan atau tempat-tempat yang tidak dapat disinggahi oleh kapal utama dikarenakan fasilitas pelabuhan yang belum lengkap. Kapal rede ini ukuran lebih kecil sehingga bisa menjangkau wilayah yang lebih sempit, ramai dan perairan yang lebih dangkal.
Terakhir, kapal khusus angkutan ternak dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas pengangkutan ternak serta mendukung program ketahanan pangan khususnya di bidang swasembada daging sapi di Indonesia. (*)